Artikel Jurnal
Hearing Loss in Pediatric Patients with Congenital Rubella Syndrome
Sindrom rubella kongenital (SRK) terjadi akibat adanya infeksi rubella pada ibu
hamil. Diperkirakan lebih dari 100.000 anak menderita SRK setiap tahunnya.
Sindrom rubella kongenital ditandai adanya sensorineural hearing loss (SNHL),
cacat jantung bawaan, katarak atau glaukoma kongenital, dan symptom lain.
Sensorineural hearing loss yang paling umum didapatkan dibanding yang
lainnya. Penelitian ini melaporkan kejadian kurang pendengaran pada SRK di
RSUP Dr. Kariadi, Semarang. Penelitian deskriptif ini mengambil data rekam
medis anak SRK yang diperiksa BERA pada Januari 2019 sampai Desember
2020. Sindrom rubella kongenital ditandai dengan salah satu atau lebih adanya
SNHL, katarak kongenital, penyakit jantung bawaan, hasil laborat IgG dan
atau IgM rubella (+). SNHL dinilai dari hasil OAE refer, timpanometri A, BERA
ambang dengar ≥40dB. Evaluasi tindak lanjut penanganan dengan kuesioner
Google form. Terdapat 55 (70,9%) anak dengan SRK. Sebagian besar SNHL
bilateral berderajat sangat berat. Pendengaran normal dijumpai pada 16 anak
(28,1%). Dari 30 anak yang dievaluasi, terdapat 20 anak dengan SNHL bilateral
derajat sedang-berat sebanyak 30% dan sangat berat sebanyak 70%. Tindak
lanjut dan tatalaksana multidisiplin pada anak SRK disertai dukungan orang
tua didapatkan 65% menggunakan alat bantu dengar (ABD) dan menjalani
auditory-verbal therapy (AVT) rutin (40%). Evaluasi AVT terdapat kemajuan
pada 30% anak. Dapat disimpulkan, dijumpai SNHL pada 70,9% anak dengan
SRK. Tindak lanjut dan tatalaksana penggunaan ABD dan AVT menunjukkan
perbaikan pada sebagian kecil anak.
No other version available