Artikel Jurnal
Kejadian Ototoksik pada Anak dengan Keganasan yang Mendapat Kemoterapi Platinum Based
Latar belakang : Kejadian ototoksik pada anak dengan keganasan yang mendapatkan
kemoterapi cisplatin 60–70%. Ototoksik pada anak menyebabkan gangguan
perkembangan bahasa, kemampuan verbal dan komunikasi pada anak sehingga dapat
menurunkan kualitas hidup. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kejadian ototoksik
pada anak dengan keganasan yang mendapat kemoterapi platinum based.
Metode : Penelitian observasional analitik dengan design belah lintang pada anak
dengan keganasan yang diberi kemoterapi platinum based periode Agustus – September
2020. Data diambil dari rekam medik pasien Klinik Onkologi Kasuari RSUP dr. Kariadi
Semarang, ototoksik bila hasil OAE refer pada frekuensi ≥ 8KHz pada satu atau kedua
telinga. Analisis data dengan uji Chi-Square.
Hasil : Didapatkan 38 sampel terdiri dari 22 laki-laki (57,89%) dan 16 perempuan
(42,11%), dengan jenis kemoterapi cisplatin sebanyak 21 pasien (55,26%) dan jumlah
pemberian kemoterapi ≥ 3 kali sebanyak 23 pasien (60,53%). Kejadian ototoksik lebih
banyak pada jenis kelamin laki-laki, banyak terjadi pada pemberian kemoterapi cisplatin
dan banyak terjadi pada pemberian ≥ 3 siklus. Jenis kelamin (p=0,248) dan Jenis
kemoterapi (p=0,344) tidak berhubungan dengan kejadian ototoksik. Frekuensi siklus
kemoterapi (p = 0,0005) berhubungan dengan kejadian ototoksik.
Simpulan : Kejadian ototoksik banyak pada anak laki-laki dengan keganasan yang
mendapat kemoterapi cisplatin, banyak terjadi ototoksik pada pemberian ≥ 3 siklus,
frekuensi siklus kemoterapi berhubungan dengan kejadian ototoksik.
Kata kunci : Ototoksik, Keganasan anak, Kemoterapi.
No other version available