Laporan Kegiatan
Laporan Pelatihan Deteksi dan Tata Laksana Kegawatdaruratan Maternal Neonatal 2024
Kegawatdaruratan maternal dan neonatal merupakan suatu kondisi yang dapat mengancam jiwa, hal ini
dapat terjadi pada ibu selama periode kehamilan, persalinan, masa nifas dan pada bayi baru lahir. Kegawatan
tersebut harus segera ditangani, karena jika terlambat dalam menangani akan menyebabkan morbiditas
dan mortalitas pada ibu dan bayi baru lahir. Kejadian Kematian Ibu yang selanjutnya dinyatakan dalam
Angka Kematian Ibu (AKI ) dan Angka Kematian Bayi (AKB) masih menjadi indikator keberhasilan program
nasional dan juga menunjukkan derajad kesehatan Bangsa Indonesia.
Secara umum, AKI dan AKB di Indonesia sudah turun, pada periode 1991-2020 dari 390 menjadi 189 per
100.000 kelahiran hidup. Angka ini hampir mencapai target RPJMN 2024 sebesar 183 per 100.0000
kelahiran hidup. Walaupun terjadi kecenderungan penurunan AKI dan AKB , masih diperlukan Upaya
percepatan penurunan AKI untuk mencapai target SDGs yaitu sebesar 70 per 100.000 kelahiran hidup pada
tahun 2030.
Upaya percepatan penurunan AKI dan AKB dilakukan dengan menjamin agar setiap ibu mampu mengakses
dan menerima pelayanan kesehatan yang berkualitas, bermutu dan komprehensif. Menjadi salah satu
komponen yang mempengaruhi kualitas pelayanan ibu dan bayi adalah kualitas sumber daya manuasia
yang memberikan layanan kesehatan, selain sarana prasarana dan dukungan kebijakan stake holder
setempat atau nasional. Dan upaya meningkatkan kualitas tenaga Kesehatan terkait penanganan kasus
emergensi dapat dicapai melalui suatu pelatihan teknis yang disebut “Pelatihan Deteksi dan Tata laksana
Kegawatdaruratan Maternal Neonatal”
No other version available