Artikel Jurnal
Pengembangan Skor Risiko KARIADI sebagaiMetode Stratifikasi Risiko Kejadian Kardiovaskular MayorPasca Intervensi Koroner Perkutan Primer
Latar belakang : Kemajuan penting telah dicapai dalam upaya menurunkan risiko
kejadian kardiovaskular mayor pasien sindroma koroner akut dengan elevasi segmen ST
(SKA–ST elevasi) melalui tatalaksana intervensi koroner perkutan (IKP) primer dan
perawatan intensif. Walau begitu, kapasitas ruang yang terbatas serta biaya yang tinggi
menjadi masalah tersendiri sehingga diperlukan stratifikasi risiko untuk menentukan
pasien yang tepat mendapatkan perawatan intensif. Berdasarkan hal tersebut
dibutuhkan skor risiko yang dapat digunakan menilai risiko pasien pasca IKP primer.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan skor risiko kejadian kardiovaskular
mayor di rumah sakit pada pasien SKA-ST elevasi yang menjalani IKP primer.
Metode : Penelitian kohort retrospektif pada pasien SKA–ST elevasi yang menjalani IKP
primer di RSUP Dr. Kariadi Semarang. Analisis prediktor dilakukan dengan uji bivariate,
Chi–Square dan multivariat regresi logistik. Selanjutnya variabel yang terbukti dapat
memprediksi kejadian kardiovaskular mayor pada uji multivariat dijadikan variabel skor
risiko. Kualitas skor risiko diuji dengan uji kalibrasi Hosmer and Lemeshow dan uji
diskriminasi analisis area under curve (AUC) the receiver–operating characteristics(ROC).
Hasil : Tujuh variabel prediktor yaitu Killip class (OR 20,04, p=0,0001), Age (OR 3,02,
p=0,04), Renal insufficiency (OR 9,48, p=0,007), Infark related artery final TIMI flow (OR
11,57, p=0,001), Admission systolic blood pressure (OR 3,04, p=0,025), Duration of total
ischaemic time (OR 3,14, p=0,032) dan Increase of blood glucose levels(OR 3,04, p=0,029)
memenuhi kriteria sebagai variabel skor risiko kejadian kardiovaskular mayor. Skor risiko
tersebut selanjutnya dinamakan KARIADI dan terbukti memiliki kualitas yang baik melalui
Hosmer and Lemeshow test >0,05 dan AUC ROC 0,886 (95%IK, 0,827–0,944, p
No other version available