Konten Lokal Lainnya
Buku Referensi Peran Mikronutrien Pada Psoriasis
Psoriasis adalah penyakit peradangan pada kulit dan sendi
yang bersifat kronis residif dengan predisposisi genetik,
ditandai dengan adanya plak eritematosa, berbatas tegas,
tertutup skuama putih seperti perak, sering terdapat pada area
tubuh yang terkena trauma.1,2
Prevalensi psoriasis di seluruh dunia berkisar antara
0,09% sampai 5,1%, bervariasi antar negara. Angka lebih
rendah ditemukan di Asia dan beberapa negara Afrika,
sedangkan tinggi pada populasi Amerika dan Norwegia.3 Uji
potong lintang di Amerika Serikat (AS) prevalensi psoriasis
pada populasi dewasa sebesar 3,0% menunjukkan bahwa lebih
dari 7,5 juta populasi dewasa berusia 20 tahun atau lebih
menderita psoriasis.4 Frekuensi kunjungan pasien baru dengan
diagnosis psoriasis ke rumah sakit di Indonesia bervariasi
antara 0,21% hingga 2,3%. Data dari rekam medis RSUP Haji
Adam Malik Medan pada tahun 2011 menunjukkan 0,81% dari
5.644 pasien poliklinik kulit dan kelamin terdiagnosis dengan
penyakit psoriasis vulgaris.5 Data poliklinik rawat jalan
Dermatologi dan Kelamin RSUD Dr. Soetomo Surabaya tahun
2013 menunjukkan 0,46% dari 5.454 pasien baru terdiagnosis
psoriasis vulgaris. Data dari klinik rawat jalan Dermatologi dan elamin RSUP Dr. Soetomo Surabaya pada tahun 2018
melaporkan jumlah kasus baru psoriasis vulgaris meningkat
menjadi 0,78% dari 4.197 pasien baru.6 Penyakit ini memiliki
onset bimodal (16-22 tahun dan 57-60 tahun) dengan
persentase yang seimbang diantara kedua jenis kelamin.7
Psoriasis menjadi beban ekonomi pada sistem kesehatan,
pasien dan keluarganya. Biaya tahunan psoriasis di AS
berjumlah sekitar $112 miliar pada tahun 20138, 34% akibat
penurunan health-related quality of life (HRQOL) dan 32%
akibat hilangnya produktivitas.9 Psoriasis dihubungkan dengan
peningkatan risiko komorbiditas, termasuk psoriasis artritis,
penyakit kardiovaskular, diabetes melitus, obesitas,
inflammatory bowel disease (IBD), serta penyakit non-
alcoholic fatty liver dibandingkan dengan populasi umum.10
Psoriasis disebabkan oleh beberapa faktor pemicu dari
lingkungan seperti sinar ultraviolet, rokok, alkohol, trauma,
infeksi, obat-obatan, diet dan stres.11 Patogenesis psoriasis
hingga saat ini masih belum dijelaskan secara terperinci
meskipun peradangan yang dipicu oleh stres oksidatif
diketahui berperan dalam etiopatogenesisnya.12 Hipotesis lain
mengusulkan bahwa psoriasis timbul akibat produksi reactive-
oxygen species (ROS) terhadap ekspresi sitokin pro-inflamasi
yang berlebihan Mikronutrien merupakan faktor diet esensial yang tidak
dapat disintesis di dalam tubuh manusia maupun hewan
vertebrata lainnya. Kebutuhan mikronutrien perhari hanya
berkisar dalam jumlah mikrogram atau milligram untuk
membantu dalam berbagai jalur biokimiawi dan proses
metabolisme di dalam tubuh.14 Mikronutrien terdiri dari
berbagai mineral dan vitamin yang penting untuk metabolisme
tubuh. Berbagai mikronutrien bekerja saling berhubungan
dengan mempengaruhi berbagai reaksi metabolik, antioksidan,
endokrin, dan imunitas.15
Pasien dengan psoriasis diketahui berada dalam status
nutrisi yang buruk dan berisiko terjadinya defisiensi nutrisi.16
Berbagai penelitian telah melaporkan perbedaan kadar
mikronutrien serum pada penderita psoriasis dibandingkan
dengan kelompok kontrol. 12,17 Suplementasi zat gizi mikro
diharapkan dapat memperbaiki kualitas hidup dan lesi kulit
pada pasien psoriasis.
No other version available