Laporan Kegiatan
Laporan Kegiatan Pelatihan Asuhan Keperawatan Stroke Komprehensif Bagi Perawat Di Rumah Sakit 2024
Stroke merupakan salah satu kegawatdaruratan pada sistem neurologi karena adanya oklusi atau hipoperfusi pada pembulih darah otak yang bersifat tiba-tiba,mendadak atau akut. Stroke juga terjadi juga kehilanganfungsi otak baik fokal maupun global karena gangguan suplai darah menuju otak dan ditandai gejala perubahan neurologis tergantung pada lokasi dan luas lesi. Stroke apabila tidak segera diatasi maka akan terjadi kematian sel dalam beberapa menit, kemudian akan menimbulkan defisit neurologis dan menyebabkan kecacatan atau kematian(Pinzon & Laksmi, 2021).Morbiditas dan mortalitas stroke juga meningkat tidak hanya di dunia, tetapi di Indonesia.
Kejadian pasien Stroke berdasarkan dataWorld Stroke Organization(2022)menunjukkan ada 12.224.551 kasus baru setiap tahun dan 101.474.558 individu yang hidup saat ini pernah mengalami stroke. Angka kematian akibat stroke sebanyak 6.552.724 orang dan individu yang mengalami kecacatan akibat stroke sebanyak 143.232.184. Dari tahun 1990-2019, terjadi peningkatan insiden stroke sebanyak 70%,angka mortalitas sebanyak 43%, dan angka morbiditas sebanyak 143% di negara yang berpendapatan rendah dan menengah ke bawah (Feigin et al. 2022). Sumber lain menyebutkan stroke merupakan penyebab disabilitas nomor satu dan penyebab kematian nomor dua di dunia setelah penyakit jantung. Stroke di Indonesiamenjadi penyebab kematian utama. Berdasarkan hasil Riskesdas 2018, prevalensi stroke di Indonesia meningkat dari 7 per 1000 penduduk pada tahun 2013, menjadi 10,9 per 1000 penduduk pada tahun 2018. Dari sisi pembiayaan, stroke menjadi salah satu penyakit katastropik dengan pembiayaan terbesar ketiga setelah penyakit jantung dan kanker, yaitu 3.23 triliun rupiah pada tahun 2022. Jumlah ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2021 yaitu sebesar 1,91 triliun. Hal inilah yang menjadi perhatian besar bagi pemerintah untuk menangani penyakit Stroke.
No other version available