Karya HKI
Panduan Diet Ketogenik Klasik
Diet ketogenik adalah diet yang terdiri komposisi tinggi lemak (terdiri dari trigliserid rantai panjang), cukup protein, dan rendah karbohidrat dengan tujuan untuk memproduksi keton dalam tubuh. Dalam diet ini, lemak yang jumlahnya lebih banyak berperan sebagai sumber energi utama. Diet ketogenik mencakup 80% lemak, 15% protein, dan 5% karbohidrat, dengan rasio lemak terhadap karbohidrat ditambah protein berkisar dari 2:1 hingga 4:1, dengan rasio yang lebih tinggi dinilai lebih restriktif tetapi lebih efektif. Rasio yang paling umum digunakan adalah 4 gram lemak dengan 1 gram protein plus karbohidrat; yang artinya 90% energi berasal dari lemak dan 10% dari gabungan protein dan karbohidrat.
Indikasi diet ketogenik yang utama adalah untuk epilepsi masa kanak-kanak yang resisten terhadap obat anti-epilepsi (OAE). Diet ketogenik ini biasanya direkomendasikan saat gagal terapi dengan OAE atau efek samping OAE tidak dapat diterima. Tipe diet ketogenik yang ada saat ini adalah diet ketogenik klasik, diet medium chain triglyceride (MCT), diet ketogenik yang dimodifikasi (modified ketogenic diet) atau diet Atkins modifikasi (modified Atkins diet), dan diet low glycaemic index treatment (LGIT). Keempat tipe diet ketogenik tersebut tinggi lemak dengan karbohidrat yang terbatas
Penggunaan diet ketogenik tetap menggunakan asuhan nutrisi pediatrik yang terdiri dari lima langkah, yaitu assessment (penilaian), penentuan kebutuhan, penentuan cara pemberian, penentuan jenis makanan, serta pemantauan dan evaluasi. Penerapan diet ketogenik membutuhkan tim multidisipliner yang meliputi dietisien yang terampil dalam menggunakan diet ketogenik, dokter anak, serta perawat yang berpengalaman. Tim tersebut diharapkan dapat memberikan saran dan mendampingi keluarga ketika ada kesulitan dan masalah yang disebabkan oleh diet ketogenik. Faktor yang dipertimbangkan dalam penilaian diet sebelum memulai diet ketogenik meliputi masalah perilaku terkait makan, pilihan dan pembatasan makanan, alergi atau intoleransi makanan, pencatatan makanan selama 3-4 hari untuk menilai asupan diet, pola makan, dan status nutrisi, kesulitan menelan, kemampuan perkembangan makan, tekstur makanan, cairan kental, asupan cairan dan jenis cairan, tingkat mobilitas serta aktivitas anak, suplementasi vitamin-mineral, dan tipe serta frekuensi kejang yang mungkin akan mempengaruhi kebutuhan energi. Penentuan penggunaan jenis diet ketogenik juga didasarkan pada kondisi klinis pelaku diet.
No other version available