Karya HKI
Peran Radiofrequency Microneedling pada Skar Akne
Buku Peran Radiofrequency Microneedling pada Skar Akne ini berfokus pada skar atrofi paska akne. Akne vulgaris sendiri menjadi masalah yang dihadapi oleh 80% orang yang berusia 11 hingga 30 tahun dan di antaranya banyak pasien yang mengalami sekuele berupa skar atrofi akne. Lesi akne inflamasi dapat menyebabkan skar yang permanen dan kemungkinan berkaitan dengan keterlambatan penanganan dan keparagan dari akne dan faktor genetik. Pemilihan tatalaksana yang tidak tepat terhadap akne vulgaris juga dapat mengakibatkan timbulnya skar akne, terutama skar atrofi akne. Akne vulgaris Terdapat tiga tipe skar atrofi, yaitu icepick, rolling, dan boxcar.
Apabila skar akne ini berlokasi di wajah, hal ini dapat mengurangi kualitas hidup pasien yang nantinya dapat berujung ke depresi dan isolasi. Terdapat berbagai modalitas untuk menangani skar akne, yaitu radiofrequency, microneedling, laser ablasi, peeling dengan asam trikloroasetat. Modalitas tersebut dapat memberikan hasil yang optimal. Dokter Spesialis Dermatologi, Venereologi, dan Estetika menggunakan modalitas terapi tersebut dengan tujuan agar pasien dengan skar akne dapat memiliki kualitas hidup yang kembali baik.
Teknologi microneedling yang dikenal sebagai induksi kolagen telah digunakan oleh dokter sejak tahun 1995, dimana microneedling melibatkan proses menusuk kulit dengan microneedle steril. Radiofrequency microneedling (RFM) merupakan salah satu tipe microneedling yang setiap jarumnya mengeluarkan arus radiofrequency dan menciptakan zona neokolagenesis kecil yang disebut sebagai “radiofrequency thermal zones” (RTZ). Dikatakan dalam berbagai penelitian bahwa terapi dengan RFM memberikan hasil yang memuaskan bagi pasien. Selain itu, RFM merupakan modalitas terapi yang aman dan efektif untuk skar akne. Oleh karena itu, pada buku ini akan membahas peran RFM dalam menatalaksana skar akne.
No other version available