Laporan Penelitian
Pengaruh Bundle Unplanned Extubation (UPE) terhadap Kejadian Terekstubasi pada Anak Sakit Kritis di Ruang Pediatric Intensif Care Unit (PICU) Rsup Dr Kariadi Semarang
Intubasi endotrakeal adalah salah satu prosedur invasif yang paling umum dalam perawatan intensif pediatrik rutin. Ekstubasi yang tidak direncanakan terjadi ketika selang endotrakeal dilepas secara tidak sengaja. Untuk mengamati dan melaporkan kejadian ekstubasi yang tidak direncanakan pada anak-anak sebelum dan sesudah penerapan serangkaian tindakan yang bertujuan untuk mengendalikan dan mengurangi kejadian buruk ini di unit perawatan intensif pediatrik (Neves et al., 2020).
Intubasi endotrakeal sering digunakan di PICU, dan ekstubasi elektif harus dilakukan ketika ventilator mekanik tidak lagi diperlukan. Perpindahan dan pelepasan selang endotrakeal yang tidak disengaja disebut ekstubasi tidak terencana (UPE) atau ekstubasi yang tidak disengaja dan merupakan kejadian buruk (Adiyanto et al., 2023).
Resiko yang terkait dengan kejadian tersebut adalah gagal napas, cedera saluran napas, penggunaan mesin ventilator yang lebih lama, peningkatan lama rawat inap di PICU, dan rawat inap yang lebih lama. Selain itu, mungkin terdapat peningkatan risiko hipoksemia, atelektasis, dan kerentanan terhadap pneumonia terkait dengan MV (Neves et al., 2020).
Faktor umum yang terkait dengan efek samping yang diamati di PICU adalah kegagalan dalam mengikuti protokol dan kurangnya strategi inovatif dan adaptif dalam pengendalian kualitas. Langkah pertama dalam menyelesaikan suatu masalah adalah mengukur masalah, yaitu mengumpulkan data mengenai proses yang berkaitan dengan perawatan pasien dan hasil pasien. Intervensi berbiaya rendah atau bahkan intervensi yang tidak menimbulkan biaya tambahan dapat membantu mengurangi kejadian buruk (Adiyanto et al., 2023).
Risiko tinggi dan dampak yang ditimbulkan oleh UPE terhadap anak yaitu durasi pemakaian ventilator, lama rawat inap di PICU, lama rawat inap, morbiditas dan mortalitas, serta dapat menyebabkan kematian. Penerapan metode yang efektif untuk mencegah dampak buruk ini menjadi penting di ruang PICU saat ini menggunakan kejadian UPE sebagai indikator kualitas pelayanan (Neves et al., 2020).
Januari tahun 2022 IRIN (Instalasi Rawat Intensif) telah menetapkan kejadian UPE (Unplanned Extubation) masuk dalam indikator mutu pilihan. Jumlah pasien yang terpasang endotracheal tube (ETT) di ruang Pediatric Intensif Care Unit (PICU) RS Kariadi Semarang pada tahun 2022 sebanyak 748 pasien dan jumlah pasien yang mengalami kejadian UPE (Unplanned Extubation) sebanyak 397 pasien setara 53%. Metode problem solving yang telah dilakukan di ruang Pediatric Intensif Care Unit (PICU) RSUP Dr. Kariadi Semarang pada bulan juli tahun 2022 berupa PDSA (Plan, Do, Study, Act) dengan penerapan bundle UPE (Unplanned Extubation) untuk mengurangi kejadian UPE (Unplanned Extubation) di ruang Pediatric Intensif Care Unit (PICU) RS Kariadi Semarang.
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di ruang Pediatric Intensif Care Unit (PICU) RS Kariadi Semarang terdapat penerapan bundle UPE (Unplanned Extubation) dari tahun 2023 sampai didapatkan kejadian UPE (Unplanned Extubation) sebanyak 44% dari 325 pasien yang terpasang endotracheal tube (ETT). Berdasarkan hasil studi pendahuluan tersebut diperoleh penurunan angka kejadian UPE sebanyak 9% dari tahun sebelumnya. Hasil tersebut perlu dilakukan kajian lebih lanjut untuk dapat mengetahui adakah faktor internal yang mempengaruhi kejadian UPE (Unplanned Extubation) dan pengaruh penerapan bundle UPE (Unplanned Extubation) terhadap kejadian UPE (Unplanned Extubation) di ruang PICU (Pediatric Intensif Care Unit) RS Kariadi Semarang
No other version available