Karya Inovasi
Metromini (Mencegah Trombus Dengan Mobilisasi Dini) Sebagai Upaya Keselamatan Pasien Pasca Operasi di Ruang Rajawali 2A (Inovasi dilaksanakan bulan Juli 2025-Agustus 2025) 2025
Pasien pascaoperasi berisiko mengalami trombus, terutama pada
kelompok risiko seperti operasi besar daerah ekstremitas (hip/knee
arthroplasty, fraktur panggul, amputasi), operasi berdurasi >2 jam, usia >60
tahun atau 15 tahun dengan faktor risiko tambahan,
serta imobilisasi lama (>3 hari). Risiko meningkat pada pasien dengan
riwayat DVT, penyakit keganasan, dan hiperkoagulopati. Mobilisasi dini
pascaoperasi berperan penting mencegah komplikasi, mempercepat
penyembuhan, dan menghindari stasis vena. Menurut Trias Virchow,
trombus terbentuk akibat jejas endotel, stasis, dan hiperkoagulabilitas.
Namun, banyak pasien menunda mobilisasi karena nyeri atau takut jahitan
lepas.
Di Rajawali 2A pada Juli 2025, terdapat kasus seorang pasien
fastrack pasca surgical staging (TAH+BSO) mengalami thrombus distal
radial artery kiri pada hari ke-2, memperpanjang lama rawat dari 5 menjadi
14 hari dan meningkatkan biaya perawatan. Ruang Rajawali 2A (kelas III
perempuan, 30 TT: 22 fastrack, 8 reguler) merawat 89 pasien dalam 2
minggu, dengan 75,28% pasien operasi. Data menunjukkan 80% pasien
pascaoperasi enggan bergerak karena nyeri.
Untuk mengatasi masalah ini, dibuat inovasi Metromini (Mencegah
Trombus dengan Mobilisasi Dini). Edukasi mobilisasi dimulai praoperasi
melalui media audio-visual, lalu dilanjutkan pascaoperasi dengan papan
edukasi interaktif berisi panduan gerakan, target harian, dan checklist yang
diisi pasien/keluarga dan diverifikasi perawat. Kebaruan Metromini terletak
pada keterlibatan aktif pasien dalam pemantauan mobilisasi, memungkinkan
evaluasi objektif dan meningkatkan kepatuhan. Manfaatnya meliputi
pencegahan trombus, percepatan pemulihan, pengurangan lama rawat,
efisiensi biaya, dan peningkatan keselamatan serta kepuasan pasien.
No other version available